Selasa, 21 Juni 2011

“Kesehatan bukanlah segala-galanya tapi tanpa kesehatan, segala-galanya tidak berarti”


“Kesehatan bukanlah segala-galanya tapi tanpa kesehatan, segala-galanya tidak akan berarti”

Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 bukan hanya diterapkan pada pekerjaan di lokasi, tetapi juga di kantor, diworkshop, dirumah, diperjalanan, tempat bermain, dan kendaraan pribadi maupun umum. Melihat dan menimbang dari beberapa aspek kehidupan, cenderung manusia akan berlaku profesional dalam penatalaksanaan K3 tersebut jika didalamnya terdapat tuntutan secara lahir seperti:
1.       Ada reward tersendiri mengenai K3
2.       Ada petugas keselamatan yang mengawasi
3.       Ada bukti hangat mengenai kecelakaan yang menimpa rekan terdekat
4.       Ada perasaan bersalah jika tidak melakukannya
5.       Ada perasaan takut terhadap Bos
6.       Dan lain-lain.
Semua perilaku ini menunjukkan bahwa manusia tersebut harus berada dalam satu”pengawasan” tertentu agar penatalaksanaan K3 dapat terwujud. Tapi 1 hal yang mereka lupa, yaitu penerapan K3 secara batin yang dimana fungsi dan peran ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan nyata/lahir. Apa yang menjadi aspek batin dari K3? Jawabannya adalah MENGETAHUI & MENYADARI. Dari kata tersebut, jelas bahwasannya dengan MENGETAHUI & SADAR akan K3 maka kita telah melaksanakan tugas dan fungsi kita sebagai makhluk sosial yang berkpribadian tinggi sebelum melanjutkan ke penerapan secara lahir. Tetapi apakah dengan mengucap kata ”saya tahu dan sadar akan pentingnya K3” sudah bisa dianggap sebagai makhluk sosial berkepribadian tinggi???????
Ternyata ucapan dan penerapan sangat erat kaitannya atau dengan kata lain ucapan tanpa bukti tidak cukup kuat untuk membangun K3 dalam jiwa kita.

Secara umum kita sudah sering mendengar kata, kalimat, maupun gambar2 mengenai K3  namun terkadang manusia lupa apa yang baru saja mereka dengar, lihat, dan dapatkan dengan alasan Kesibukan dan target produksi yang harus dikejar.
Contoh kata-kata/kalimat K3 yang pernah kita dapatkan:
1.       Utamakan kesehatan dan keselamatan kerja
2.       Keluarga menunggu dirumah
3.       Think safety
4.       Datang sehat, pulang selamat
5.       Dan masih buanyaaaak lagi.
Tetapi mengapa sebagian dari kita masih enggan melakukannya? Apa karena sampai detik ini kita masih sehat2 aja? Atau mungkin kecelakaan belum menimpa diri kita? Jawabannya ada pada diri pribadi masing-masing.
Melalui artikel singkat ini, penulis berharap untuk bisa membangkitkan paradigma pembaca mengenai PENTINGNYA PEMAHAMAN K3 DALAM JIWA !
Coba buka mata kita lebih lebar, tanamkan filosofi K3 dilubuk hati yang paling dalam, jadikan K3 sebagai perisai utama dalam memerangi hidup dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka aspek lahir dapat terlaksana dengan baik apabila penerapan bathin ini terstruktur dengan mantap.

SELAMAT MENCOBA !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar